Postingan

Bapak cinta tidak dengan negara ini?

Gambar
Bapak cinta tidak dengan negara ini? Tanya seorang kakek kepadanya.  14 tahun lalu beliau menginisiasi sebuah gerakan, agar para pemuda Indonesia memiliki rasa cinta tanah air yang kuat. Merajut tenun kebangsaan , istilah beliau.  Sudah 26 angkatan, lebih dari 1000 pengajar sudah disebar ke puluhan kabupaten. Menjadi guru, teman, anak, kakak, saudara menjadi bagian dari masyarakat di sana.  Saya salah satu yang beruntung mendapatkan kesempatan yang berharga itu. Sebuah pengalaman yang membawa saya menjadi pribadi baru. Bukan hanya karena bisa pergi ke tempat yang hanya saya tahu dari peta Indonesia. Namun banyak pengalaman hidup yang menjadikan saya mengenal, mengerti, memahami diri sendiri dan mencintai negara ini.  It'not about me, it's about them .  Kalimat yang masih melekat hangat diingatan. Beliau selalu menekankan tentang apa yang dilakukan bukan tentang diri sendiri, ini untuk republik Indonesia. Agar setiap anak bangsa memiliki kesempatan mendapatkan pendidikan yan

Review Film Enola Holmes

Gambar
Emang ibu ada liburnya?  Ada dong! Komunikasiin aja sama suami dan anak kalau pengen liburan juga. Libur masak, beres2 dan bisa menikmati me time sejenak..hehe Salah satu agenda me time saya adalah nonton. Setelah susah move on dari Twinkling Watermelon dan Castaway diva karena tidak menemukan drakor yang seru akhirnya saya mencari film petualangan yang mengajak otak olahraga juga :)  Ketemulah sama Enola Holmes.  Holmes? Siapanya Sherlock??!  Mari bercerita.  Enola Holmes adalah adiknya Sherlock Holmes yang baru berusia 16 tahun. Di film tidak dijelaskan perbedaan umurnya berapa, tapi kayanya cukup jauh. Sherlock dan Mycroft sudah tak tinggal bersama Enola dan Ibunya saat Enola masih anak-anak.  Sama seperti film-film Sherlock Holmes, Kisah Enola Holmes juga berisi kasus-kasus yang harus dipecahkan, yang ternyata memiliki benang merah.  Kemana Eudoria Holmes (ibu Holmes bersaudara) pergi dan mengapa dia meninggalkan Enola di hari ulang tahunnya yang ke-16? Siapa yang berniat membunuh

Kehangatan Keluarga Baru

Mari melanjutkan cerita sebelumnya .. Di pertengahan tahun 2016, Ayah Adskhan diterima bekerja di sebuah sekolah di daerah Ciater. Aku mulai bisa bersosialisasi dengan beberapa tetangga, mengobrol dengan mereka dan membuka diri dengan teman-temanku. Hingga dalam suatu obrolan, teman lamaku memperkenalkanku dengan komunitas Ibu Profesional. Dia memberikan kontak yang bisa aku hubungi, admin Ibu Profesional Tangerang Selatan. Aku mencoba menghubungi nomor tersebut dan mengutarakan maksudku untuk mendaftar menjadi member komunitas tersebut. Aku pun bergabung di Whatsap Group IP Tangsel, menyimak setiap obrolan. Jiwa 'organisasiku' hidup kembali, aku ingin bisa terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatannya. Sedikit demi sedikit aku mengambil peran, walaupun masih malu-malu dan menghindari pertemuan offline.  Aku mulai membuka diri setelah hampir enam bulan bergabung dan mengikuti matrikulasinya. Dari matrikulasi tersebut aku mulai mengenali apa saja kebutuhanku sebagai seorang ibu,

Apa Makna Berdaya Bagiku?

Gambar
Apa makna berdaya bagiku?  Apakah aku sudah merasa berdaya?  Pertanyaan pemantik sekaligus ide prompt jurnal hari ke-1 Binar Menulis Gerakan Binar @binar_bermainbelajar Mari berefleksi dan flashback tentang perjalanan hidup yang telah kulalui dengan berbagai ceritanya tentang berdaya.  Aku tidak benar-benar tahu makna berdaya hingga menemukan kondisi merasa tidak berdaya. Pengalaman pertama ketidakberdayaanku kurasakan saat SMP karena  merasa mempunyai ukuran tubuh yang lebih mungil dan pendek dari teman-teman lainnya. Jika saat SD masih ada teman-teman sepantaran, koq ketika memasuki SMP tinggi badanku tidak bertambah signifikan dibanding teman lainnya. Ketidakberdayaanku sangat terasa ketika aku yang selalu rajin latihan Pramuka dan Paskibra tidak ter-notice oleh para kakak kelas, sehingga tidak terpilih untuk mengikuti berbagai kegiatan seperti kemah atau perlombaan sedangkan teman yang jarang latihan bisa melenggang bebas mengikuti berbagai kegiatan hanya karena badannya tinggi. P

Jurnal Selfhealing dan Selfcare

Gambar

Cerita Fasilitasi (1) Memfasilitasi Masyarakat

Gambar
Pertama kali mengenal kata fasilitasi saat training intensif calon Pengajar Muda IV Indonesia Mengajar, 8 tahun yang lalu. Di sebuah sesi pengembangan masyarakat, kami (calon Pengajar Muda) diminta untuk melakukan simulasi fasilitasi rapat pengambilan keputusan sebuah sekolah.  Ada yang berperan sebagai fasilitator, kepala sekolah, guru, masyarakat, orang tua, murid dan stake holder pendidikan (pengawas, dll) dengan karakter yang sudah ditentukan. Saya berperan sebagai orang tua siswa yang kurang peduli pendidikan anaknya. Failed! Proses fasilitasi tersebut gagal. Tidak jelas ending- nya seperti apa karena kelamaan pembahasan dan waktu simulasi sudah habis.  Kesimpulannya, kami belum memahami apa dan bagaimana fasilitasi. Saat training berakhir pun saya belum mudeng banget tentang fasilitasi, untunglah dapat menangkap bahwa poin penting  bahwa sebagai fasilitator tidak boleh mementingkan pendapat kita sendiri, harus memfasilitasi semua kepentingan pihak-pihak yang ter

Refleksi Sewindu Merindu

Gambar
Masih terasa atmosfer kebahagiaan #sewindumerindu Pengajar Muda angkatan IV Indonesia Mengajar semalam.. Tepatnya 23 April 2012 pertama kali bertemu dengan 71 Calon Pengajar Muda lainnya. Kemudian mengikuti training intensif selama 2 bulan. Wisma Handayani - Kopassus Batujajar - ITC Jatiluhur - Kopassus Situ Lembang - Wisma Handayani lalu tanggal 16 Juni deployment ke 7 kabupaten penempatan. Kembali ke Jakarta setahun kemudian, menjadi orang yang tak lagi sama. Tempaan di daerah membuat saya berbeda. Menjadi lebih hitam, gemuk, dan gagap kota. Seperti bingung menyebrang di jalan besar, pusing naik lift, masuk angin saat kena AC.. It's true ! Cara pandang saya terhadap sesuatu pun berubah. Setahun di penempatan menjadi proses perenungan dan pembelajaran berharga. Lalu apa yang paling membekas dari reuni PM IV semalam? Perasaan berdaya! Menjadi PM adalah titik balik bagi saya. Saya menjajal diri menjadi PM sebagai pembuktian. Saat itu saya sedang dalam kondisi te